Selasa, 27 Desember 2016

Tugas 4 : Pengantar Teknologi SIstem Cerdas

Review Film Pacific Rim 2013


Source: Rare Delights Magazine

Judul Film: Pacific Rim

Genre: Action, Science Fiction

Durasi: 132 menit

Sutradara: Guillermo del Toro

Pemain: Charlie Hunnam, Idris Elba, Rinko Kikuchi, Charlie Day, Robert Kazinsky, Max Martini, Ron Perlman

Studio: Legendary Pictures

Tanggal Rilis: 12 Juli 2013 (Indonesia)



Pada kali ini saya akan sedikit mereview tentang film Pacific Rim, Film yang berdurasi 132 menit ini secara garis besar menceritakan tentang penyelamatan bumi yang dilakukan oleh sekumpulan robot. Mereka digerakkan oleh manusia yang disebut dengan "Jaeger". Film bertemakan Sci-Fi ini sudah melalui proses produksi yang panjang sebelum akhirnya rilis pada tahun 2013. Proses pembuatan naskah beserta dengan seleksi artis yang akan membintangi para tokohnya dimulai sejak tahun 2011 setelah Legendary Pictures membeli proyek milik Beacham di tahun 2010. Proses syutingnya sendiri dimulai sejak November 2011 dan dilanjutkan April 2012 di Toronto. Sang Sutradara, Guillermo del Toro yang merangkap sebagai produser dan penulis naskah menyatakan bahwa Ia sengaja mengemas Pacific Rim untuk target penonton dengan usia lebih muda, tetapi masih mampu dinikmati oleh orang dewasa.

Plot Film

Mengambil seting di masa depan, bumi mendapatkan ancaman baru yang berasal dari Lautan Pasifik. Ancaman ini berupa alien berwujud monster raksasa yang diidentifikasi sebagai “kaiju” (Bahasa Jepang: monster raksasa). Kaiju pertama muncul di San Fransisco dan dalam waktu singkat telah menghancurkan tiga kota yang merengut puluhan ribu nyawa sebelum akhirnya berhasil ditaklukkan oleh pihak militer. Namun ancaman mereka tidak berhenti sampai di sana karena kaiju selanjutnya muncul kembali di selang waktu yang semakin lama semakin pendek. Untuk dapat melawan kaiju ini, maka seluruh negara pun bersatu untuk membuat sebuah senjata berupa robot raksasa bernama “Jaeger” (Bahasa Jerman: pemburu).

Source: Screen Crush

Robot raksasa “Jaeger” ini pun satu-persatu mulai berhasil menaklukkan para kaiju tersebut, membuat sang robot maupun pilotnya makin terkenal di kalangan masyarakat. Raleigh Becket (Charlie Hunnam) dan Yancy Becket (Diego Klattenhoff) adalah salah satu dari sekian banyak pasangan pilot yang berhasil mengalahkan kaiju dengan menggunakan Jaeger bernama Gipsy Danger. Sayangnya, ketika melawan seekor kaiju, baik para pilot maupun para tim program Jaeger harus menerima fakta bahwa kaiju yang mereka temui tersebut semakin berevolusi seiiring dengan perkembangan waktu. Banyak Jaeger yang berhasil dihancurkan, termasuk yang dioperasikan oleh Becket bersaudara, oleh para kaiju dan bumi pun kembali terancam.

Selang lima tahun setelah peristiwa yang menimpa Becket bersaudara, Stacker Pentecost (Idris Elba) memanggil kembali Raleigh untuk bergabung dalam tim pertahanan terakhir sekaligus kembali menjadi pilot Jaeger. Bersama Mako Mori (Rinko Kikuchi) sebagai co-pilot untuk Raleigh dan tiga tim pilot Jaeger yang tersisa, tim pertahanan terakhir ini harus berjuang demi menyelamatkan umat manusia dari ancaman kaiju. Sampai pada akhirnya monster kaiju pun dapat dikalahkan dengan menggunakan senjata bom nuklir dan manusia dapat diselamatkan.

Kelebihan Film

Film ini memiliki sifat masif dan tingkat destruktif yang tinggii. Penonton akan merasa seolah-olah kembali ke masa kanak-kanak di mana film bertema pertarungan besar antara robot raksasa melawan monster atau alien masih menjadi tren. Visual efek dari pertarungan robot Jaeger melawan seekor kaiju ditampilkan cukup realistis dan mampu membuat para penontonnya tercengang. Para penonton dapat menyaksikan bagaimana sebuah kota terlihat hancur ketika pertarungannya terjadi di atasnya, baik dari sudut pandang jauh maupun dekat dengan arena pertarungannya. Tidak hanya tingkat destruktif dalam kota, robot-robot yang ditampilkan juga memiliki poin lebih untuk detil “kerusakan” tersendiri. Terlebih ketika para robot Jaeger ini mendapatkan kerusakan baik dari kaiju maupun dari kondisi cuaca seperti karat atau terkena hujan.

Salah satu yang menjadi nilai lebih dari Pacific Rim ini adalah desain robot Jaeger dan kaiju. Desain robot maupun monster raksasa yang hadir dalam Pacific Rim sekilas akan mengingatkan penonton pada beberapa jajaran film fiksi ilmiah tentang robot atau monster raksasa dari Jepang. Namun robot Jaeger yang dikatakan sebagai salah satu desain robot terbesar saat ini dengan tinggi nyaris setara dengan gedung pencakar langit tersebut sengaja didesain berbeda dengan kemampuan serta sistem kendali yang cukup orisinil. Tak hanya berlaku untuk para robot Jaeger, desain kaiju yang dimunculkan di dalam Pacific Rim juga memiliki desain yang berbeda dengan ragam kemampuan dan serangan tersendiri. Semua hal ini tentunya membuat para robot Jaeger dan kaiju memiliki keunikan masing-masing. Selain desain, film ini juga dilengkapi dengan visual efek yang sangat bagus sehingga penonton dapat menikmati aksi pertaruangan yang begitu menarik.

Kekurangan Film

Visual efek, desain serta aksi pertarungan yang menarik, sayangnya ketiga hal ini tidak berbanding setara dengan perkembangan plot cerita, karakter serta interaksi di antara para tokohnya. Walau Pacific Rim juga menawarkan plot drama berfokus sisi kemanusiaan yang ditunjukkan dari para tokohnya, penyajian cerita cenderung datar dan terasa diburu-buru. Terdapat beberapa bagian yang seharusnya bisa digali lebih dalam untuk memperjelas inti serta latar belakang ceritanya, sehingga sajian plot bisa dikemas menjadi lebih menarik. Hal ini juga menjadi alasan akan kurangnya kedalaman karakter maupun perkembangan interaksi antar tokohnya. Dari sekian banyak tokoh yang diperkenalkan, hanya sedikit yang karakternya cukup berkembang. Sedangkan karakter tokoh lain yang seharusnya punya peranan penting terasa kurang ditonjolkan. Akting untuk beberapa adegan juga terlihat kurang dijiwai dengan baik, terutama pada bagian yang seharusnya mampu menunjukkan sisi kemanusiaan dan emosional tinggi.

Mengingat bahwa target awal penonton film Pacific Rim ini ditujukan untuk yang berusia muda, tidaklah begitu mengherankan jika masih terdapat beberapa kekurangan yang seharusnya bisa digali lebih dalam. Walau begitu, film karya Guillermo del Toro tersebut masih mampu menyajikan hiburan dari segi yang berbeda, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Tidak banyak film fiksi ilmiah dari Barat yang bertemakan pertarungan masif antara robot raksasa melawan monster atau alien raksasa, sehingga Pacific Rim dapat menjawab keinginan serta rasa kangen para penggemar film aksi robot dan monster raksasa. 

"Fortune favors the brave, dude." -Dr. Newton Geiszler (Pacific Rim, 2013)

TENSES

Dalam mempelajari bahasa Inggris ada beberapa hal yang harus di perhatikan diantaranya adalah dalam bentuk kalimat. Banyak yang mengatakan ...