Selasa, 27 Desember 2016

Tugas 4 : Pengantar Teknologi SIstem Cerdas

Review Film Pacific Rim 2013


Source: Rare Delights Magazine

Judul Film: Pacific Rim

Genre: Action, Science Fiction

Durasi: 132 menit

Sutradara: Guillermo del Toro

Pemain: Charlie Hunnam, Idris Elba, Rinko Kikuchi, Charlie Day, Robert Kazinsky, Max Martini, Ron Perlman

Studio: Legendary Pictures

Tanggal Rilis: 12 Juli 2013 (Indonesia)



Pada kali ini saya akan sedikit mereview tentang film Pacific Rim, Film yang berdurasi 132 menit ini secara garis besar menceritakan tentang penyelamatan bumi yang dilakukan oleh sekumpulan robot. Mereka digerakkan oleh manusia yang disebut dengan "Jaeger". Film bertemakan Sci-Fi ini sudah melalui proses produksi yang panjang sebelum akhirnya rilis pada tahun 2013. Proses pembuatan naskah beserta dengan seleksi artis yang akan membintangi para tokohnya dimulai sejak tahun 2011 setelah Legendary Pictures membeli proyek milik Beacham di tahun 2010. Proses syutingnya sendiri dimulai sejak November 2011 dan dilanjutkan April 2012 di Toronto. Sang Sutradara, Guillermo del Toro yang merangkap sebagai produser dan penulis naskah menyatakan bahwa Ia sengaja mengemas Pacific Rim untuk target penonton dengan usia lebih muda, tetapi masih mampu dinikmati oleh orang dewasa.

Plot Film

Mengambil seting di masa depan, bumi mendapatkan ancaman baru yang berasal dari Lautan Pasifik. Ancaman ini berupa alien berwujud monster raksasa yang diidentifikasi sebagai “kaiju” (Bahasa Jepang: monster raksasa). Kaiju pertama muncul di San Fransisco dan dalam waktu singkat telah menghancurkan tiga kota yang merengut puluhan ribu nyawa sebelum akhirnya berhasil ditaklukkan oleh pihak militer. Namun ancaman mereka tidak berhenti sampai di sana karena kaiju selanjutnya muncul kembali di selang waktu yang semakin lama semakin pendek. Untuk dapat melawan kaiju ini, maka seluruh negara pun bersatu untuk membuat sebuah senjata berupa robot raksasa bernama “Jaeger” (Bahasa Jerman: pemburu).

Source: Screen Crush

Robot raksasa “Jaeger” ini pun satu-persatu mulai berhasil menaklukkan para kaiju tersebut, membuat sang robot maupun pilotnya makin terkenal di kalangan masyarakat. Raleigh Becket (Charlie Hunnam) dan Yancy Becket (Diego Klattenhoff) adalah salah satu dari sekian banyak pasangan pilot yang berhasil mengalahkan kaiju dengan menggunakan Jaeger bernama Gipsy Danger. Sayangnya, ketika melawan seekor kaiju, baik para pilot maupun para tim program Jaeger harus menerima fakta bahwa kaiju yang mereka temui tersebut semakin berevolusi seiiring dengan perkembangan waktu. Banyak Jaeger yang berhasil dihancurkan, termasuk yang dioperasikan oleh Becket bersaudara, oleh para kaiju dan bumi pun kembali terancam.

Selang lima tahun setelah peristiwa yang menimpa Becket bersaudara, Stacker Pentecost (Idris Elba) memanggil kembali Raleigh untuk bergabung dalam tim pertahanan terakhir sekaligus kembali menjadi pilot Jaeger. Bersama Mako Mori (Rinko Kikuchi) sebagai co-pilot untuk Raleigh dan tiga tim pilot Jaeger yang tersisa, tim pertahanan terakhir ini harus berjuang demi menyelamatkan umat manusia dari ancaman kaiju. Sampai pada akhirnya monster kaiju pun dapat dikalahkan dengan menggunakan senjata bom nuklir dan manusia dapat diselamatkan.

Kelebihan Film

Film ini memiliki sifat masif dan tingkat destruktif yang tinggii. Penonton akan merasa seolah-olah kembali ke masa kanak-kanak di mana film bertema pertarungan besar antara robot raksasa melawan monster atau alien masih menjadi tren. Visual efek dari pertarungan robot Jaeger melawan seekor kaiju ditampilkan cukup realistis dan mampu membuat para penontonnya tercengang. Para penonton dapat menyaksikan bagaimana sebuah kota terlihat hancur ketika pertarungannya terjadi di atasnya, baik dari sudut pandang jauh maupun dekat dengan arena pertarungannya. Tidak hanya tingkat destruktif dalam kota, robot-robot yang ditampilkan juga memiliki poin lebih untuk detil “kerusakan” tersendiri. Terlebih ketika para robot Jaeger ini mendapatkan kerusakan baik dari kaiju maupun dari kondisi cuaca seperti karat atau terkena hujan.

Salah satu yang menjadi nilai lebih dari Pacific Rim ini adalah desain robot Jaeger dan kaiju. Desain robot maupun monster raksasa yang hadir dalam Pacific Rim sekilas akan mengingatkan penonton pada beberapa jajaran film fiksi ilmiah tentang robot atau monster raksasa dari Jepang. Namun robot Jaeger yang dikatakan sebagai salah satu desain robot terbesar saat ini dengan tinggi nyaris setara dengan gedung pencakar langit tersebut sengaja didesain berbeda dengan kemampuan serta sistem kendali yang cukup orisinil. Tak hanya berlaku untuk para robot Jaeger, desain kaiju yang dimunculkan di dalam Pacific Rim juga memiliki desain yang berbeda dengan ragam kemampuan dan serangan tersendiri. Semua hal ini tentunya membuat para robot Jaeger dan kaiju memiliki keunikan masing-masing. Selain desain, film ini juga dilengkapi dengan visual efek yang sangat bagus sehingga penonton dapat menikmati aksi pertaruangan yang begitu menarik.

Kekurangan Film

Visual efek, desain serta aksi pertarungan yang menarik, sayangnya ketiga hal ini tidak berbanding setara dengan perkembangan plot cerita, karakter serta interaksi di antara para tokohnya. Walau Pacific Rim juga menawarkan plot drama berfokus sisi kemanusiaan yang ditunjukkan dari para tokohnya, penyajian cerita cenderung datar dan terasa diburu-buru. Terdapat beberapa bagian yang seharusnya bisa digali lebih dalam untuk memperjelas inti serta latar belakang ceritanya, sehingga sajian plot bisa dikemas menjadi lebih menarik. Hal ini juga menjadi alasan akan kurangnya kedalaman karakter maupun perkembangan interaksi antar tokohnya. Dari sekian banyak tokoh yang diperkenalkan, hanya sedikit yang karakternya cukup berkembang. Sedangkan karakter tokoh lain yang seharusnya punya peranan penting terasa kurang ditonjolkan. Akting untuk beberapa adegan juga terlihat kurang dijiwai dengan baik, terutama pada bagian yang seharusnya mampu menunjukkan sisi kemanusiaan dan emosional tinggi.

Mengingat bahwa target awal penonton film Pacific Rim ini ditujukan untuk yang berusia muda, tidaklah begitu mengherankan jika masih terdapat beberapa kekurangan yang seharusnya bisa digali lebih dalam. Walau begitu, film karya Guillermo del Toro tersebut masih mampu menyajikan hiburan dari segi yang berbeda, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Tidak banyak film fiksi ilmiah dari Barat yang bertemakan pertarungan masif antara robot raksasa melawan monster atau alien raksasa, sehingga Pacific Rim dapat menjawab keinginan serta rasa kangen para penggemar film aksi robot dan monster raksasa. 

"Fortune favors the brave, dude." -Dr. Newton Geiszler (Pacific Rim, 2013)

Senin, 28 November 2016

Algoritma Genetika (Evalutionary Computing)


Algoritma Genetika


Algoritma genetika adalah algoritma pencarian (search algorithm) yang menggunakan prinsip seleksi alam dalam ilmu genetika untuk mengembangkan solusi terhadap permasalahan (Haupt dan Haupt, 2004). Algoritma Genetika merupakan kelas algoritma pencarian stokastik berdasarkan evolusi biologi (Negnevitsky M., 2005).

Kemunculan Algortima Genetika diinspirasikan dari teori-teori dalam ilmu biologi, sehingga banyak istilah dan konsep biologi yang digunakan dalam Algoritma Genetika. Sesuai dengan namanya, proses-proses yang terjadi dalam Algoritma Genetika sama dengan apa yang terjadi pada evolusi biologi.

Ide dasar algoritma genetika adalah mengelola suatu populasi individu yang merepresentasikan kandidat solusi sebuah permasalahan. Secara umum algoritma genetika memiliki lima komponen dasar (Michalewicz, 1996) yaitu:
  • Representasi genetik dari solusi-solusi masalah.
  • Cara membentuk populasi awal dari solusi-solusi.
  • Fungsi evaluasi yang me-rate (rating) solusi-solusi berdasarkan fitness mereka.
  • Operator-operator genetik yang merubah komposisi genetik dari offspring selama reproduksi.
  • Nilai-nilai untuk parameter algoritma genetika.

Algoritma me-maintain populasi individu-individu untuk setiap generasi. Masing-masing individu menyatakan solusi yang potensial untuk masalah yang dihadapi. Masing-masing individu di-evaluasi untuk memberi ukuran fitness-nya. Nilai fitness adalah nilai yang menunjukkan drajat ketangguhan kromosom dalam beradaptasi terhadap masalah.

Salah satu aplikasi algoritma genetika adalah pada permasalahan optimasi, yaitu mendapatkan suatu nilai solusi optimal terhadap suatu permasalahan yang mempunyai banyak kemungkinan solusi. Daya tarik algoritma genetika terletak pada kesederhanaan dan pada kemampuan untuk mencari solusi yang baik dan cepat untuk masalah yang komplek.

Kelebihan Algoritma Genetika

Beberapa hal yang termasuk kelebihan dari Algoritma Genetika adalah sebagai berikut (Haupt dan Haupt, 2004):
  • Mengoptimalkan dengan variabel kontinu atau diskrit,
  • Tidak memerlukan informasi derivatif,
  • Bersamaan pencarian dari sebuah sampling yang luas pada permukaan biaya,
  • Berkaitan dengan sejumlah besar variabel,
  • Baik untuk komputer paralel,
  • Mengoptimalkan permukaan variabel dengan biaya yang sangat kompleks (GA bisa melompat dari minimum lokal),
  • Memberikan daftar variabel yang optimal, bukan hanya solusi tunggal,
  • Dapat menyandikan variabel sehingga optimasi dilakukan dengan mengkodekan variabel, dan
  • Bekerja dengan data numerik yang dihasilkan, data eksperimen, atau analitis fungsi.

Algoritma genetika berangkat dari himpunan solusi yang dihasilkan secara acak yang disebut populasi. Sedangkan setiap individu dalam populasi disebut kromosom yang merupakan representasi dari solusi dan masing-masing dievaluasi tingkat ketanggguhannya (fitness) oleh fungsi yang telah ditentukan. Melalui proses seleksi alam atas operator genetik, gen-gen dari dua kromosom (disebut parent) diharapkan akan menghasilkan kromosom baru dengan tingkat fitness yang lebih tinggi sebagai generasi baru atau keturunan (offspring) berikutnya. Kromosom-kromosom tersebut akan mengalami iterasi yang disebut generasi (generation). Pada setiap generasi, kromosom dievaluasi berdasarkan nilai fungsi fitness (Gen dan Cheng, 2000). Setelah beberapa generasi maka algoritma genetika akan konvergen dapat kromosom terbaik, yang merupakan solusi optimal (Goldberg, 1989).

Nama : M . Ari Fadillah
Kelas  : 3KA04
Npm   : 17114092

Daftar Pustaka 
http://informatika.web.id/algoritma-genetika.html



Minggu, 13 November 2016

Aplikasi Sistem Cerdas pada Kehidupan Sehari - hari

Artificial intelligence




Kecerdasan Buatan di Kehidupan Sehari-hari

Artifical Intelligence atau AI memiliki arti Kecerdasan Buatan yaitu kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas ilmiah. Kecerdasan dibuat untuk membantu dan mempermudah pekerjaan manusia.Contohnya adalah kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan, perencanaan dan penjadwalan, pengendalian, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah. Hal-hal seperti itu telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan perhatian pada penyediaan solusi masalah di kehidupan yang nyata. Terdapat macam-macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan diantaranya yaitu: game komputer, sistem pakar, jaringan syaraf tiruan, logika fuzzy dan robotika.

Contoh Sistem Cerdas dalam Kehidupan Sehari - hari : 


  • ATM

ATM dalam bahasa Indonesia adalah Anjungan Tunai Mandiri, dan dalam bahasa Inggris adalah Automated Teller Machineyang diartikan sebuah alat elektronik yang melayani nasabah bank, untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka tanpa perlu dilayani oleh seorang "teller" manusia.

Keuntungan menggunakan ATM :

  1. Kemudahan penggunaan jasa perbankan
  2. Keleluasaan waktu pelayanan
  3. Kecepatan dan ketepatan pelayanan
  4. Keamanan pelayanan
  5. Keanekaragaman jenis pelayanan



                                 

CT Scan adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.

Kelebihan CT scan : 
  1. Gambar yang dihasilkan memiliki resolusi yang baik dan akurat.
  2. Tidak invasive (tindakan non-bedah).
  3. Waktu perekaman cepat.
  4. Gambar yang direkontruksi dapat dimanipulasi dengan komputer sehingga dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.

Kekurangan CT scan :

  1. Paparan radiasi akibat sinar X yang digunakan yaitu sekitar 4% dari radiasi sinar X saat melakukan foto rontgen. Jadi ibu hamil wajib memberitahu kondisi kehamilannya sebelum pemeriksaan dilakukan.
  2. Munculnya artefak (gambaran yang seharusnya tidak ada tapi terekam). Hal ini biasanya timbul karena pasien bergerak selama perekaman, pasien menggunakan tambalan gigi amalgam atau sendi palsu dari logam, atau kondisi jaringan tubuh tertentu.
  3. Reaksi alergi pada zat kontras yang digunakan untuk membantu tampilan gambar.





                                     

  • Barcode Scanner 
Barcode Scanner adalah alat yang digunakan untuk membaca kode-kode berbentuk garis-garis vertikal (disebut dengan BARCODE) yang terdapat pada kebanyakan produk-produk consumer good. Penggunaan barcode scanner ini mempunyai dua keuntungan tambahan. Yang pertama akan memperkecil kesalahan input yang disebabkan kesalahan operator komputer atau kasir. Yang kedua, penggunaan barcode scanner mempercepat proses entry data, sehingga mengurangi jumlah antrian yang panjang.


Kesimpulanya, dalam kehidupan sehari-hari pekerjaan kita tidak jauh dari alatt Sistem Cerdas. Dari 3 contoh diatas membuktikan bahwa sistem cerdas yang berbentuk alat, robot atau mesin digunakan dan dibutuhkan oleh manusia. Dengan begitu pekerjaan manusia akan lebih mudah dan lebih efesien. Dari 3 contoh diatas ada Mesin ATM, CT SCAN, Barcode Scanner memiliki fungsi yang berbeda-beda, namun memiliki peran yang penting untuk membantu pekerjaan manusia.





Referensi
http://puspitaseptiyani.blogspot.co.id/2016/10/sistem-cerdas.html
https://id.wikipedia.org/wiki/ATM
http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-atm-definisi-fungsi-manfaat.html
https://pusatbarcode.wordpress.com/2008/10/26/definisi-barcode-scanner/http://web.rshs.or.id/fasilitas/alat-alat-canggih/
http://ifindri03.blogspot.sg/2016/11/3-contoh-sistem-cerdas.html


Nama  : Muhammad Ari Fadillah
Kelas   : 3KA04
Npm    : 17114092



Jumat, 04 November 2016

Array Pada Java

Tugas Pemrograman berorientasi objek


public class Array {
public static void main(String[] args) {
String day[] = {"Monday","Tuesday","Wednesday","Thursday","Friday","Saturday","Sunday"};
int i = 0;

do{
System.out.println(day[i]);
i++;
}while(i<=6);
}
}

Output ;

Minggu, 09 Oktober 2016

Tugas Peng. Teknologi Sistem Cerdas

Diambil dari jurnal yang berjudul :


SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT 
BAYI BARU LAHIR BERBASIS WEB
 Umar Danny
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur
Jl. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12260

Telp. (021) 5853753, Fax. (021) 5866369


BAB 1. Abstrak

Selama ini bayi baru lahir yang kecil atau mempunyai masalah berat dapat mengancam kehidupannya(dalam keadaan emergensi) memerlukan diagnosis dan pengelolaan segera. Terlambat dalam penanganan masalah atau manajemen yang tepat akan mengakibatkan kematian. Kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai atau terbatasnya sumber daya manusia di bidang kesehatan, menyebabkan tingginya angka kematian pada bayi baru lahir. Dengan menggunakan sistem pakar ini diharapkan dapat mengurangi kesalahan manusia (Human Error) dalam diagnosa penyakit pada bayi lahir. Dengan interface yang disediakan, tenaga medis atau user hanya cukup terhubung ke Internet sudah dapat melakukan diagnosa dengan memilih pertanyaan yang ditanyakan oleh sistem untuk mencari penyakit apa yang dihadapi oleh tenaga kesehatan tersebut. Setelah memilih gejala-gejala yang terjadi pada bayi baru lahir maka akan diketahui penyakit pada bayi lahir tersebut beserta solusinya. Dengan adanya sistem pakar berbasiskan web, maka user dimanapun dapat akses ke internet dan terhubung dengan program sistem pakar ini. Sistem pakar yang telah dibuat ini diharapkan dapat membantu dalam diagnosa penyakit bayi baru lahir. Agar rancangan sistem pakar ini tidak terpaku pada metode dan teknik penelusuran yang sama, maka perlu dikembangkan dengan metode dan teknik penelusuran yang lainnya. Fasilitas update knowledge-base dari user diperlukan sebagai kemampuan sistem untuk dapat belajar sendiri sehingga tidak selalu bergantung pada administrator.

BAB 2. Pendahuluan

Selama ini bayi baru lahir yang kecil atau mempunyai masalah berat dapat mengancam kehidupannya (dalam keadaan emergensi) memerlukan diagnosis dan pengelolaan segera. Terlambat dalam penanganan masalah atau manajemen yang tepat akan mengakibatkan kematian. Indonesia pada saat ini masih menghadapi berbagai kendala dalam pembangunan sumber daya manusia, khususnya dalam bidang kesehatan. Hal itu tampak antara lain dari masih tingginya kelahiran dan kematian neonatal atau sebelum bayi menginjak usia sebulan. 

Oleh karena itu dalam penulisan tugas akhir ini akan dibuat sistem pakar untuk diagnosa penyakit bayi baru lahir berbasis web. Sistem pakar ini nantinya akan mempermudah bagi petugas kesehatan seperti Dokter, Bidan dan perawat untuk diagnosa secara cepat kondisi bayi, serta menemukan solusi dari masalah bayi. Sistem pakar ini akan lebih terasa efektif serta efisien, apabila pengguna dapat dengan mudah dan cepat mudah mendapatkan informasi dimana pun dan kapan pun. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi sistem pakar berbasis web yang bersifat dinamis. 

Kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai atau terbatasnya sumber daya manusia di bidang kesehatan, menyebabkan tingginya angka kematian pada bayi baru lahir. Di samping kurang tepatnya penanganan masalah atau manajemen yang tepat pada bayi baru lahir kecil mendorong pembuatan sistem pakar ini. Sistem pakar ini dibuat sedemikian rupa dengan metode yang mudah dipahami dan dipelajari oleh petugas kesehatan seperti dokter, bidan dan perawat. 

Tujuan penulisan ini untuk membantu petugas kesehatan untuk mengetahui penyakit pada bayi baru lahir, penyebab penyakit dan solusinya. 

Dalam perancangan sistem ini di gunakan beberapa metode waterfal, yaitu : identifikasi masalah, analisa masalah, membentuk basis pengetahuan, memilih teknik inferensi pengetahuan, pengeoperasian dan uji sistem.


BAB 3. Ringkasan Jurnal

            1.Sistem Pakar
menunjukan bahwa Sistem pakar atau sistem berbasis pengetahuan adalah yang paling banyak aplikasinya dalam membantu menyelesaikan masalah-masalah dalam dunia nyata
Perangkat lunak ini dapat sekali dijalankan oleh perangkat komputer pribadi, sehingga untuk aplikasi kecerdasan tiruan ini dapat dilakukan dengan mudah dan dengan biaya yang relatif lebih murah. Sistem pakar ini menggunakan metode pelacakan ke depan (forward chaining) dan teknik penelusuran Best-First Search
Proses dalam pembuatan sebuah program sistem pakar melibatkan beberapa unsur, unsur yang paling berinteraksi yaitu perekayasaan pengetahuan (Knowledge enginer), pakar pada bidang keahlian (domain expert), dan pemakai akhir atau pemakai sistem pakar yang diinginkan untuk dibuat (end user). Tentunya dengan melalui proses dan langkah tahapan dari sistem pakar itu sendiri.

       2. Bahasa Pemograman PHP
PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server side
scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML. Dengan demikian kode program yang ditulis dalam PHP tidak akan terlihat oleh user sehingga keamanan halaman web lebih terjamin. PHP dirancang untuk membentuk halaman web yang dinamis, yaitu halaman web yang dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini, seperti menampilkan isi basis data ke halaman web.

      3. Basis Data
Di dalam sebuah sistem, diperlukan penyimpanan data agar setiap fungsi-fungsi dari sistem dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah dibuat. Basis data (database) adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa mengguanakan seuatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut
 Database digunakan untuk menyimpan informasi atau data yang terintegrasi dengan baik di dalam komputer.

Setiap tahun diperkirakan 4 juta bayi meninggal pada bulan pertama kehidupannya, dan dua pertiga nya meninggal pada minggu pertama. Penyebab utama kematian pada minggu pertama kehidupan adalah komplikasi kehamilan dan persalinan seperti asfiksia, sepsis dan komplikasi berat lahir rendah. Kurang lebih 98% kematian ini terjadi di negara berkembang dan sebagian besar kematian ini dapat dicegah dengan pengenalan dini dan pengobatan yang tepat. Sebetulnya penggunaan peralatan canggih tidak diperlukan untuk menolong sebagian besar bayi ini.
Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana seseorang yang bukan pakar atau petugas kesehatan seperti dokter, bidan dan perawat yang belum berpengalaman dapat mendiagnosa penyakit bayi baru lahir dengan tepat layaknya seorang pakar. 


BAB 4. Hasil dan Pembahasan

Pada bagian ini dijelaskan secara lengkap tampilan-tampilan layar pada program aplikasi Sistem Pakar.

.  Tampilan Layar Halaman Utama
Tampilan layar menu utama terdapat tiga pilihan menu, yaitu : Home untuk kembali ke halaman utama, konsultasi untuk menjalankan proses dari sistem pakar tersebut dan kamus istilah untuk membuka halaman kamus istilah, serta terdapat tombol login untuk masuk ke halaman menu administrator.  



  Tampilan Layar Konsultasi
       Untuk melakukan konsultasi pada sistem pakar ini user harus memilih opsi pertanyaan yang sesuai dengan keadaan bayi. Setelah dipilih user mengklik tombol ’lanjut’ untuk melanjutkan ke pilihan pertanyaan berikutnya, dimana didalam pertanyaan selanjutnya itu terdapat tiga tombol pilihan yaitu : tombol ’arahan’ Jika dari jawaban-jawaban yang diberikan pengguna tidak dapat ditarik sebuah kesimpulan, tombol ’kembali’ untuk kembali pertanyaan sebelumnya. Dan tombol ’lanjut’ untuk melanjutkan pertanyaan berikutnya sampai ditemukan kesimpulan.



 Tampilan Layar Kesimpulan
Tampilan layar Kesimpulan ini menampilkan kesimpulan yang merupakan akhir dari proses konsultasi, setelah user memilih beberapa pertanyaan. Pada layar ini terdapat tombol ‘kembali’ untuk kembali ke halaman utama dan tombol ‘tanya lagi’ untuk konsultasi dari awal lagi. 







 Tampilan Layar Kamus Istilah
Layar kamus istilah ini untuk mencari kata atau istilah yang tidak diketahui oleh user, setelah user mengklik menu kamus istilah maka akan muncul form kamus istilah lalu user memasukkan kata yang akan dicari ke dalam form kamus istilah. 


Setelah user memasukkan kata dan mengklik tombol ’cari’ maka akan tampil list kamus istilah seperti gambar berikut ini :



  Tampilan Administrator
Untuk masuk ke halaman administrator user mengklik tombol login dari halaman utama, setelah itu melakukan proses login dengan memasukkan nama user  dan password. Tampilan layar form login dapat dilihat pada gambar


Halaman Menu Utama akan muncul apabila user berhasil melakukan login. Pada menu administrator terdapat tiga pilihan menu yaitu Home, Master dan Konsultasi. Pada menu Master terdapat 5 pilihan diantaranya : pertanyaan, kesimpulan, jurusan, arahan dan kamus Istilah. Selain itu ada tombol
logout untuk keluar dari menu Administrator



5. KESIMPULAN

Sesuai dengan pembahasan mengenai sistem pakar untuk diagnosa penyakit bayi baru lahir, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah : Sistem pakar yang telah dibuat ini diharapkan dapat membantu dalam diagnosa penyakit bayi baru lahir. Membantu petugas kesehatan terutama tenaga kesehatan pemula yang belum berpengalaman, untuk dapat menyelesaikan masalah tanpa bantuan petugas kesehatan yang sudah berpengalaman. Dengan adanya sistem pakar berbasiskan web, maka user dimanapun dapat akses ke internet dan terhubung dengan program sistem pakar ini.
Akan lebih baik lagi jika jenis penyakit di dalam basis pengetahuan (knowledge base) ditambah dengan data baru, juga menampilkan lebih detail lagi seputar penyakit bayi baru lahir. Fasilitas update knowledgebase dari user diperlukan sebagai kemampuan sistem untuk dapat belajar sendiri sehingga tidak selalu bergantung pada administrator. Agar rancangan sistem pakar ini tidak terpaku pada metode dan teknik penelusuran yang sama, maka perlu dikembangkan dengan metode dan teknik penelusuran yang lainnya. 

6. DAFTAR PUSTAKA

[1]       Arief, M. Rudyanto, 2011. Pemprograman Web Dinamis menggunakan PHP dan MySQl. Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET.
[2]       Hakim, Lukmanul. , 2011. Trik Dahsyat Menguasai Ajax Dengan Jquery. Yogyakarta :
Lokomedia.
[3]       Kosim, M. Sholeh, dkk., 2005, Buku Panduan
Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir Untuk Dokter, Bidan, Dan Perawat, Di Rumah Sakit. Jakarta : IDAI (UKK Perinatologi) Departemen Kesehatan RI.   
[4]       Siswanto, 2010. Kecerdasan Tiruan, Cetakan Kedua, Yogyakarta : Graha Ilmu.
[5]       Sjukani, Moh., 2007. Struktur Data (Algoritma & Struktur Data 2), Jakarta : Mitra Wacana Media.
[6]       Solihin, Achmad., 2010, MySQL 5 Dari Pemula Hingga Mahir. Jakarta : Achmatim.net. 

Minggu, 02 Oktober 2016

Interaksi Manusia dan Komputer


Relasi antara Interaksi Manusia dan Komputer dan film Ex Machina

  

Ex machina (2015) adalah film bergenre scifi thriller yang bercerita tentang Caleb (Domhnall Gleeson) memenangkan undian untuk datang ke fasilitas riset rahasia milik Nathan (Oscar Isaac), yang merupakan pemilik perusahaan search engine bernama Blue Book, tempat ia bekerja sebagai programmer. Tanpa pikir panjang, Caleb pun datang menuju tempat Nathan di tengah hutan yang alami nan sejuk, serta jauh dari hiruk pikuk manusia. Awalnya, Caleb tidak tahu untuk apa lagi setelah ia datang ke tempat tersebut. Setelah menandatangani surat perjanjian, Nathan pun memberitahu Caleb bahwa ia telah membuat robot dengan kecerdasan buatan, dan tugas Caleb adalah mengujinya dengan Turing Test, yaitu sebuah test untuk menguji apakah ia memang sedang berinteraksi dengan seorang manusia atau sebuah komputer/mesin.

Dari situlah, perkenalan awal Caleb dengan sang robot berkecerdasan buatan bernama Ava (Alicia Vikander) bermula. Dari pertemuan awal tersebut, Caleb hanya melontarkan pertanyaan-pertanyaan sederhana terkait siapa sesungguhnya jati diri Ava. Di balik layar, ada Nathan yang mengawasi dan selalu mencatat setiap perkembangan dari Ava. Semakin lama, Caleb semakin akrab dengan Ava. Sebagai ganti dari Caleb yang mencoba mencari tahu siapa dirinya, Ava pun ingin tahu lebih banyak lagi mengenai Caleb. Hingga suatu ketika, Ava membicarakan sesuatu yang bersifat menggoyahkan pemikiran Caleb di tempat tersebut. Pertanyaannya, apakah Nathan bisa dipercaya? Apakah Ava bisa dipercaya? Itulah yang kira-kira menjadi fokus misteri utama yang ingin dibangun Ex Machina dalam durasinya sepanjang 108 menit.







menurut saya sangat jelas tentunya adalah interaksi manusia dan robot (atrificial intelegence), yaitu antara ava dan caleb, yang menjadi fokus utama cerita film, di sini kecerdasan buatan di dalam diri ava adalah sebuah keajaiban teknologi yang seakan akan sudah memiliki kesadaran selayaknya manusia, AI ini memiliki kemampuan komunikasi yang sangat baik hingga suatu titik dimana AI ini dapat memanipulasi emosi manusia yang berinteraksi dengannya dengan memanfaatkan berbagai aspek seperti psikologis hingga seksualitas untuk mencapai tujuannya.



karena genre sci fi yang diambil ,film ini banyak menonjolkan sisi futuristik, tetapi penggambaran teknologi yang diambil tidak berlebihan, sehingga membuat tampilan di film ini terlihat clean dan simple. Penampakan Ava dengan tubuh robotiknya yang nyaris transparan dengan lapisan wajah cantik yang (secara meyakinkan dibuat seperti) ditempel di atas tengkorak metal, nyaris seperti tak ada efek visual CGI yang dihadirkan Pemilihan lokasi yang dipakai tak hanya cocok dengan narasi film namun juga membangun mood penonton. Penonton dikondisikan untuk merasakan perasaan klaustrofobik Caleb yang menginap di kabin Nathan dengan ruangan berdinding tebal tanpa jendela. Kesan futuristik di rumah nathan pun ditonjolkan dengan tampilan yang simple dengan garis garis tegas dan warna sederhana, sehingga terlihat elegan.


Kesimpulan

ex machina adalah sebuah film science-fiction yang sebenarnya sederhana, namun sarat dengan muatan nilai moral dan filosofis yang bisa diambil. Sutradara Alex Garland mampu membawakan Ex Machina sebagai sebuah film sci-fi dengan dialog yang smart, didukung dengan special effect dan properti set yang stylish dan futuristik.

Selasa, 21 Juni 2016

KEY PERFORMANCE INDICATOR dan METRIC

Key Performance Indicator dan Metric

Hampir kebanyakan orang beranggapan ada kesamaan antara Key Performance Indicator (KPI) dan Metric. Anggapan itu tidak sepenuhnya salah, karena sebenarnya KPI itu adalah metric, tapi tidak semua metric itu adalah KPI. Nah, terus bagaimana menjelaskannya? Jawaban sebenarnya adalah bagaimana membedakan antara metricyang merupakan KPI dan metric yang hanya merupakan ukuran saja / indicator only.


Dari namanya, Key Performance Indicator sudah menyebutkan, performance indicator atau penunjuk kinerja. Contohnya performance suatu proses diukur atau ditunjuk melalui suatu KPI. KPI bukan hanya mengukur suatu panjang, suatu waktu proses, suatu umur alat tetapi lebih tepat ukuran dari suatu performance atau kinerja. Lebih lanjut, KPI merupakan ukuran kunci (key) terhadap bisnis atau kesuksesan, bukan hanya ukuran seadanya / sambil lalu dari suatu bisnis proses. Dengan demikian, KPI sangat erat berhubungan dengan obyektif dari proses yang akan diukur.


Sebuah organisasi layaknya memiliki banyak metric, namun hanya sedikit KPI.  Contoh metric adalah : profitabilitas, pangsa pasar, penjualan, jumlah karyawan dst. Namun KPI merupakan suatu performance metric yang secara nyata dan jelas terkait dengan sasaran strategis organisasi yang mampu mendorong organisasi menerjemahkan strateginya ke dalam terminologi yang bisa dikuantifikasi. Rancangan KPI yang baik memberikan informasi yang dalam, jelas dan tajam mengenai kecenderungan suatu kinerja, sementara itu juga didukung oleh ketersediaan metric yang rinci. KPI yang tepat juga membantu apakah organisasi sudah melakukan hal yang benar dan mengetahui apa yang perlu perbaikan (improvement) atau penyesuaian.

Dengan demikian, tampaklah apa perbedaan dari metric dan KPI :
  •  KPI adalah metric, tapi tidak semua metric merupakan KPI.
  •  Organisasi memiliki banyak metric, tapi hanya sedikit KPI.

Metric dapat berupa suatu ukuran tentang suatu (besaran, jumlah, waktu), tetapi KPI adalah ukuran yang mempunya makna berarti dan kunci (matter most & key)
Metric dapat diubah atau tidak dapat diubah melalui suatu aksi. Tetapi KPI sebaiknya harus dapat diubah melalui suatu aksi (actionable). Jangan mengukur sesuatu sebagai KPI jika hal itu tak dapat diubah melalui serangkaian aksi spesifik.

Lalu kapan dan bilamana sebuah metric bisa menjadi KPI? maka KPI adalah metric yang :

  • Outcome-oriented — bukan hanya sekedar output (keluaran dari proses), karena outcome memiliki pengaruh (impact).
  • Target-based — memiliki paling tidak satu nilai sasaran yang sensitif terhadap waktu.
  • Rated / Graded — memiliki nilai ambang (threshold) yang membedakan antara nilai aktual dan target.

Dengan tiga kriteria diatas, dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah sebuah metricmemenuhi status sebagai KPI yang membantu untuk tetap fokus pada ukuran tersebut sebagai salah satu kunci menuju kesuksesan organisasi. Deskripsi mengenai kriteria tersebut akan dijelaskan pada tulisan selanjutnya.

Penyusunan KPI tentunya berdasarkan Visi/Misi, Strategy, Objective, Target / Ukuran (KPI) yang dijadikan standar success area organisasi/perusahaan.
Sebagai contoh, sebuah RS swata memiliki visi/misi dan strategi sebagai berikut :

Visi/Misi : Menjadi tempat pelayanan jasa medis yang dikenal masyarakat
Strategy : Meningkatkan pelayanan medis yang akurat, terpercaya dan handal di mata masyarakat melalui perbaikan kualitas manajemen dan tenaga medis yang kompeten
Obyektif :
– Rumah sakit yang bersih, efisien
– Rumah sakit yang dikenal (top of mind) di mata masyarakat
Ukuran :
– Tingkat kepuasan pelanggan/pasien rumah sakit (%)
– Sertifikasi Manajemen RS secara nasional dan internasional
Target :
– Pasien puas dengan pelayanan diatas 90% dalam 5 tahun
– Sertifikasi nasional 2010, Sertifikasi internasional 2013

Dengan adanya tujuan/visi/misi serta strategy maupun objective yang jelas, tentunya mudah dibuatkan KPI (target/measurement) sebagai ukuran kesuksesan organisasi tersebut. Nantinya KPI tersebut bisa diturunkan kembali (cascading) menjadi KPI unit/section sampai individunya.



Manfaat Penerapan KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)

Pengelolaan kinerja pegawai melalui sistem KPI memberikan sejumlah manfaat positif bagi perusahaan, diantaranya adalah :

• Melalui metode KEY PERFORMANCE INDICATORS maka kinerja setiap pegawai dapat dievaluasi secara lebih obyektif dan terukur, sehingga dapat mengurangi unsur subyektivitas yang sering terjadi dalam proses penilaian kinerja pegawai.

• Melalui penentuan key performance indicators (KPI) secara tepat, setiap pegawai juga menjadi lebih paham mengenai hasil kerja yang diharapkan darinya. Hal ini akan mendorong pegawai bekerja lebih optimal untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.

• Melalui penetapan KEY PERFORMANCE INDICATORS yang obyektif dan terukur, maka proses pembinaan kinerja pegawai dapat dilakukan secara lebih transparan dan sistematis.

• Hasil skor KEY PERFORMANCE INDICATORS yang obyektif dan terukur juga dapat dijadikan dasar untuk pemberian reward dan punishment pegawai. Dengan demikian, pegawai yang kinerjanya lebih bagus akan mendapat reward, sebaliknya yang kerjanya kurang baik akan mendapat punishment.


Sumber :https://ilmusdm.wordpress.com/2007/11/29/key-performance-indicator-dan-metric-sebuah-pengenalan/
http://strategimanajemen.net/2011/01/31/contoh-pengertian-dan-manfaat-key-performance-indicators/



Nama : Muhammad Ari Fadillah
NPM  : 17114092
Kelas  : 2KA04

Selasa, 03 Mei 2016

MANAJEMEN HUBUNGAN BISNIS

PENDAHULUAN DAN CAKUPAN


Keberhasilan jangka panjang dari penyedia layanan Teknologi Informasi (TI) tergantung pada hubungan dengan pelanggan. Seperti di banyak aspek kehidupan lainnya, hubungan jangka panjang yang efektif membutuhkan komitmen dan usaha dari kedua belah pihak dalam rangka mengembangkan dan menjaga kepercayaan dan pemahaman yang akan mendukung hubungan melalui masa-masa baik dan buruk.
Dalam arti luas hubungan antara pelanggan dan penyedia layanan TI meliputi spektrum penuh dari interaksi bisnis antara mereka, dari hal-hal operasional berkaitan dengan pemberian layanan dan kinerja operasional, melalui isu-isu taktis, seperti mengembangkan persyaratan atau mungkin kasus bisnis untuk baru atau diubah layanan, untuk pengembangan strategi jangka panjang. Bab 13 buku ini menjelaskan bagaimana manajemen tingkat layanan (Service Level Management) (SLM) menyediakan platform untuk mengelola hubungan relatif terhadap isu-isu taktis operasional dan tingkat yang lebih rendah. Bab ini menjelaskan cara manajemen hubungan bisnis (Business Relationship Management) (BRM) digunakan untuk menyelaraskan kegiatan penyedia layanan dengan kebutuhan pelanggan dengan ing pembangunan, memperkuat dan mempertahankan hubungan untuk isu-isu strategis dan tingkat yang lebih tinggi taktis, dan bagaimana BRM berhubungan dengan lainnya proses ITIL.

MAKSUD DAN TUJUAN


Tujuan utama dari BRM adalah untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang efektif, produktif antara pelanggan dan penyedia layanan, didirikan pada pemahaman dari pelanggan dan kebutuhan bisnis. Ini berarti lebih dari bereaksi terhadap kebutuhan pelanggan baru. Hal ini lebih mendalam daripada ini. Ini adalah tentang memahami pelanggan, strategi dan bisnis driver yang cukup untuk dapat antisipasi dan mempengaruhi kebutuhan pelanggan seperti keadaan berubah. Seperti ITIL menempatkan "manajemen hubungan bisnis adalah proses yang memungkinkan manajer hubungan bisnis untuk menyediakan link antara penyedia layanan dan pelanggan pada tingkat strategis dan taktis." Pelanggan dan penyedia akan memiliki kepentingan bersama dalam memastikan bahwa pelanggan memahami nilai penawaran layanan dan memiliki harapan yang realistis dari mereka. Untuk hubungan seperti itu untuk bekerja di sana harus ada komitmen, kepercayaan, keterbukaan dan kejujuran di kedua sisi, dan pada kali ini akan memerlukan penyedia layanan untuk terbuka dan jujur ​​tentang pelanggan, misalnya dalam kaitannya dengan kewajiban pelanggan telah gagal memenuhi.

BRM harus mencapai sejumlah tujuan jika hubungan itu untuk menyampaikan. Ini harus jelas didasarkan pada pemahaman yang memadai tentang pelanggan sehingga penyedia layanan dapat mengembangkan kemampuan dan sumber daya untuk merespon dalam jangka waktu yang dapat diterima untuk perubahan kebutuhan pelanggan dan prioritas pelanggan, dan, jika relevan, untuk membantu pelanggan mengembangkan persyaratan baru dalam balasan. Penyedia layanan akan dapat mengantisipasi, setidaknya, bagaimana kebutuhan pelanggan dapat berubah sesuai keadaan, mengidentifikasi bagaimana adanya layanan baru atau layanan yang diubah atau adanya teknologi baru yang mungkin bisa membantu pelanggan merespon secara efektif, untuk mengubah atau meningkatkan kinerja pelayanan penyedia layanan. Keselarasan antara pelanggan dan penyedia layanan, dan wawasan ini memberikan penyedia layanan, akan memungkinkan penyedia layanan untuk mengidentifikasi konflik nyata atau potensial antara bagian yang berbeda dari organisasi pelanggan sendiri dan membantu menyelesaikan atau menanggulanginya. BRM menempatkan tuntutan pada kedua penyedia layanan dan pelanggan. BRM harus terus menunjukkan nilai hubungan tidak hanya melalui memenuhi tujuan yang dibahas di atas, tetapi juga dengan memastikan bahwa penyedia layanan memenuhi kewajibannya untuk kinerja pelayanan dan kualitas, mencapai tingkat tinggi kepuasan pelanggan dalam proses, antara lain dengan memberikan respon yang efektif terhadap pujian dan keluhan.

PRINSIP-PRINSIP UMUM


Dasar untuk BRM
Penyebaran BRM didasarkan pada argumen bahwa kedua penyedia layanan dan pelanggan akan mendapatkan manfaat dari hubungan yang berusaha untuk menyelaraskan kegiatan penyedia layanan dengan mengembangkan kebutuhan bisnis pelanggan dan meningkatkan pemahaman pelanggan persembahan penyedia layanan dan nilai mereka untuk bisnis pelanggan. Hal ini bertentangan dengan pandangan bahwa hubungan pemasok-pelanggan secara fundamental permusuhan di alam. BRM membutuhkan komitmen, sehingga kedua belah pihak harus menilai nilai BRM sebelum penggelaran sumber daya untuk itu. Masalah utama bagi pelanggan akan apakah hubungan bisnis cukup penting untuk membuat berharga. Hubungan antara pelanggan dan penyedia layanan komoditas di pasar yang kompetitif akan memiliki lebih sedikit panggilan untuk manajemen terstruktur dari mana layanan ini kompleks dan kepentingan strategis bagi pelanggan. penyedia layanan serupa akan ingin fokus pada pelanggan besar atau pelanggan yang memiliki kepentingan strategis bagi mereka.

Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan merupakan perhatian utama bagi BRM karena begitu untuk banyak proses SM lainnya. Namun, kepuasan pelanggan untuk BRM kurang tentang memberikan layanan kepada target yang disepakati untuk garansi dan utilitas dari sekitar memastikan bahwa pelanggan menerima layanan yang mendukung tujuan bisnisnya. Fokus untuk BRM akan di desain dan penyediaan layanan yang menambah nilai nyata bagi pelanggan dengan biaya yang wajar baik dalam hubungan dengan nilai jasa menyampaikan dan biaya layanan serupa dari pesaing.

Manajemen Hubungan Bisnis dan Manajemen Tingkat Layanan
Perbedaan fokus antara BRM dan proses lainnya diilustrasikan oleh perbedaan antara manajemen BRM dan layanan tingkat (SLM). Kedua proses prihatin dengan hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan dengan menjamin terbentuknya bahwa pelanggan senang dengan apa yang disampaikan. Fokus dari SLM Areon menempa perjanjian dengan pelanggan pada tingkat layanan yang akan dikirimkan untuk layanan tertentu dan, dengan memastikan tingkat layanan ini terpenuhi, pada pencapaian tingkat yang dapat diterima dari kepuasan pelanggan. Ini berarti memastikan bahwa semua proses SM, kontrak yang mendukung dan perjanjian tingkat operasional mendukung pencapaian SLA. BRM membangun hubungan dengan pelanggan yang berfokus pada isu-isu tingkat strategis dan lebih tinggi, berusaha untuk menyediakan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis pelanggan dan berada dalam kemampuan penyedia layanan untuk memberikan. Kepuasan pelanggan adalah ukuran utama keberhasilan BRM, tapi ini adalah kepuasan pelanggan dinyatakan dalam nilai jasa kepada pelanggan.

Portofolio Pelanggan

Agar efektif, BRM harus menjaga informasi yang up-to-date pada pelanggan. Perlu memahami siapa pelanggan benar-benar, khususnya dalam organisasi pelanggan yang lebih besar di mana pelanggan nyata dan pengambil keputusan mungkin tidak sama dengan pengguna layanan utama. Dalam rangka untuk memahami nilai layanan kepada organisasi pelanggan dan dampak perubahan layanan, penyedia layanan membutuhkan informasi yang solid pada pengguna layanan dan bagaimana bisnis pelanggan tergantung pada layanan yang mereka terima. penyedia kebutuhan informasi untuk menilai nilai pelanggan khusus untuk bisnis sendiri berdasarkan penggunaan dan pendapatan masa lalu dan diprediksi sungai. Hal ini akan mempengaruhi keputusan BRM pada sumber daya penyedia akan mendedikasikan untuk BRM untuk pelanggan tertentu. Pengetahuan tentang strategi dan rencana bisnis pelanggan memungkinkan BRM untuk memposisikan diri, dalam hal sumber daya dan kemampuan LNB, untuk menghadapi perubahan permintaan pelanggan. BRM harus mengumpulkan dan memelihara semua informasi ini dalam portofolio pelanggan, informasi dasar yang logis berisi informasi pelanggan yang cukup untuk memberikan BRM yang efektif.

Portofolio Perjanjian Pelanggan

Bagian dari informasi yang dibutuhkan pelanggan menyangkut perjanjian antara penyedia layanan dan pelanggan. Ini adalah sumber utama informasi yang dibutuhkan oleh BRM dan dapat dianggap logis sebagai komponen dari Portofolio pelanggan. Dalam prakteknya, bagaimanapun, yang terbaik adalah dikelola oleh manajemen tingkat layanan, yang membawa tanggung jawab untuk negosiasi dan menjaga SLA untuk memastikan bahwa semua kontrak pelanggan dan perjanjian lainnya yang dikelola secara terpusat dalam rangka untuk memastikan bahwa penyedia layanan tidak melakukan komitmen itu tidak dapat memenuhi . Untuk penyedia layanan internal perjanjian akan non-kontrak, sedangkan untuk penyedia layanan eksternal perjanjian akan kontrak. Tergantung pada sifat dan skala penyedia layanan, perjanjian mungkin perjanjian standar yang diterapkan untuk semua pelanggan atau perjanjian dinegosiasikan secara terpisah dengan masing-masing pelanggan.

KEGIATAN UTAMA


Kegiatan utama dari BRM:

  •  Memahami pelanggan dan tujuan bisnis dan bagaimana mewujudkan persyaratan layanan.
  •  Membantu pelanggan merumuskan persyaratan untuk layanan baru dan mengembangkan  kasus bisnis pelanggan untuk investasi di dalamnya. 
  •  Mengidentifikasi perubahan yang dapat mempengaruhi pelanggan menggunakan atau  persyaratan untuk layanan. 
  •  Mengidentifikasi perkembangan teknologi dan hal-hal terkait yang dapat memberikan    kesempatan bagi layanan yang lebih baik atau biaya yang lebih rendah bagi pelanggan; 
  •  Memastikan bahwa pengiriman dan penyelenggaraan jasa, termasuk, misalnya, transisi ke  dalam operasi penuh, terus mengenali dan memenuhi kebutuhan bisnis pelanggan. 
  •  Mengukur tingkat kepuasan pelanggan dengan proses BRM dan kinerja penyedia layanan  secara keseluruhan. 
  •  Berurusan dengan laporan layanan, keluhan, komentar dan umpan balik lain untuk menjamin  penyediaan efektif dan perbaikan berkesinambungan dari layanan yang diberikan. 


HUBUNGAN DENGAN PROSES MANAJEMEN LAYANAN LAINNYA


Pentingnya untuk BRM portofolio pelanggan dan portofolio perjanjian pelanggan dibahas sebelumnya dalam bab ini. Selain ini, BRM memanfaatkan berikut:

1. Portofolio layanan IT: ini digunakan oleh BRM untuk merekam informasi tentang kesempatan baru bagi pelanggan BRM, sebagai sumber informasi tion untuk membantu BRM mengevaluasi layanan baru atau diubah dan untuk melacak kemajuan dan status perkembangan layanan bagi pelanggan.
 
2. Portofolio Proyek : ini memberikan informasi lebih detail tentang status proyek direncanakan atau sedang berlangsung sehubungan dengan layanan baru atau diubah untuk pelanggan.
 
3. Portofolio Aplikasi : ini memberikan informasi tentang ada applications IT, fungsi yang mereka berikan, orang-orang yang mengembangkan mereka dan orang-orang yang mendukung dan mengelolanya.
Layanan Manajemen Portofolio

BRM akan bekerja sama dengan manajemen portofolio layanan, menggunakan informasi yang diadakan di portofolio layanan untuk mengidentifikasi cara terbaik untuk memanfaatkan penawaran layanan yang ada atau memanfaatkan perkembangan di dalam pipa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Di mana portofolio layanan yang ada secara tidak mampu memenuhi kebutuhan pelanggan, maka akan diperlukan untuk mengembangkan penawaran layanan baru. BRM akan bekerja dengan pelanggan untuk mengartikulasikan kebutuhan strategis dan hasil yang diinginkan, menentukan pola aktivitas bisnis, mengidentifikasi stakeholder, mengembangkan kasus bisnis dan memastikan bahwa dana yang memadai tersedia. Ini akan bekerja dengan manajemen portofolio layanan internal untuk menentukan apakah penyedia layanan memiliki sumber daya dan kemampuan untuk menyampaikan.

Ketersediaan, Kapasitas, Manajemen Tingkat Pelayanan dan Kesinambungan Layanan IT
BRM perlu bekerja sama dengan tim desain layanan untuk memastikan bahwa layanan yang dirancang terus memberikan utilitas didefinisikan dan garansi, bekerja sama dengan tim proyek untuk memperjelas atau memperluas persyaratan dan menyelesaikan konflik. Selama tahap ini BRM akan bekerja dengan ketersediaan dan kapasitas manajemen untuk membantu mereka memahami apa yang pelanggan membutuhkan dan mengapa, terus bekerja dengan pelanggan untuk mengembangkan dan memperbaiki pola aktivitas bisnis dan untuk mengartikulasikan dan menyetujui persyaratan untuk pemulihan bencana / kelangsungan bisnis. Bekerja bersama manajemen tingkat layanan, BRM juga akan berperan dalam pengembangan perjanjian tingkat layanan dan mendapatkan komitmen dari pelanggan untuk proses SLM. BRM memiliki peran penting untuk bermain dalam memastikan persyaratan pelanggan untuk kelangsungan bisnis yang benar dipahami dan dimasukkan ke dalam IT Service Continuity Management.

Manajemen perubahan, perencanaan transisi dan dukungan, manajemen pengetahuan, dan melepaskan dan manajemen penyebaran

BRM akan memastikan bahwa permintaan perubahan disampaikan atas nama pelanggan dan bahwa kepentingan pelanggan sepenuhnya terwakili dalam proses manajemen perubahan. BRM juga akan terlibat dalam memastikan pelanggan di negara yang cukup kesiapan untuk menerima layanan baru, tidak hanya dalam hal menyetujui dan mengvalidasi rencana tes penerimaan pengguna dan kriteria dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan tes, tetapi juga di hal membuat perubahan yang diperlukan untuk proses dan prosedur melalui manajemen perubahan bisnis. Ini akan terlibat dengan pelanggan dalam mengembangkan rencana pelatihan dan pendidikan, dan termasuk pelanggan dalam pengembangan rencana pengelolaan pengetahuan. BRM juga akan bekerja dengan pelanggan dalam kaitannya untuk melepaskan dan manajemen penyebaran untuk memastikan bahwa pelanggan memahami rilis dan penyebaran rencana, dampaknya terhadap operasi-operasi dan risiko yang terkait. BRM akan perlu mengkonfirmasi bahwa ada cukup 'ditayangkan' dan dukungan awal kehidupan di tempat, pelatihan yang telah cukup dan cocok untuk tujuan dan bahwa pelanggan memiliki informasi lengkap tentang kesalahan dikenal dan memahami berdiri bagaimana ini dapat mempengaruhi pengoperasian layanan baru.

Peningkatan Pelayanan Terus-Menerus

pengukuran kepuasan pelanggan merupakan kegiatan utama untuk BRM seluruh siklus hidup. Pelanggan pengukuran kepuasan, manajemen tingkat layanan dan proses perbaikan tujuh langkah semua akan mengidentifikasi peluang untuk layanan baikan ment, seperti yang akan pertemuan antara pelanggan dan BRM untuk meninjau laporan layanan. Diskusi pada tingkat strategis yang lebih akan mengidentifikasi daerah-daerah di mana layanan perlu dimodifikasi, diganti atau dihentikan dalam menanggapi driver perubahan eksternal, seperti undang-undang baru dan peraturan, mengembangkan kompetisi atau berbagai kondisi ekonomi.

Manajemen keuangan untuk layanan TI
BRM membantu manajemen keuangan untuk layanan TI untuk memahami bagaimana pelanggan menilai nilai yang mereka dapatkan dari layanan TI dan apa yang mereka siap untuk membayar untuk mereka. BRM membantu pelanggan memahami kebijakan penyedia layanan TI keuangan, biaya, risiko dan isu-isu lainnya, dan menjelaskan bagaimana biaya penyedia layanan diterjemahkan ke dalam biaya pelanggan. Kritis, BRM dapat membantu pelanggan memahami implikasi keuangan dari keputusan perencanaan jangka panjang.


Metrik

Kinerja BRM diukur dalam kaitannya dengan kegiatan utama dan indikator kinerja utama mencerminkan ini:

  • Dokumentasi tujuan bisnis pelanggan dan hasil bisnis yang diinginkan setuju dengan pelanggan dan cocok untuk masukan ke dalam portofolio layanan. 
  • Selesai dan menandatangani-off persyaratan untuk layanan baru dan kasus bisnis pelanggan untuk penggunaannya. 
  • Didokumentasikan bukti identifikasi perubahan yang mungkin berdampak pada layanan ered telah dijalankan dan respon penyedia layanan untuk mereka. 
  • Peluang untuk mengeksploitasi perkembangan teknologi baru dan inovasi lainnya diidentifikasi, dinilai bekerja sama dengan pelanggan, didokumentasikan dan dicatat dalam portofolio layanan. 
  • Dokumentasi bukti bahwa disampaikan layanan secara efektif dan efisien memenuhi kebutuhan pelanggan. 
  • Penilaian Regular kepuasan pelanggan menunjukkan tingkat tinggi duduk- isfaction, misalnya, melalui bisnis yang berulang dan rekomendasi positif kepada pelanggan potensial lainnya. 
  • Bukti terdokumentasi bahwa peningkatan pelayanan yang terus-menerus dicapai dalam menanggapi dan melalui analisis laporan layanan, keluhan, komentar dan umpan balik lainnya. 

PERAN

Peran dalam BRM, yang mungkin atau mungkin tidak ditugaskan untuk satu orang, adalah pemilik proses hubungan bisnis dan manajer proses hubungan bisnis. Yang pertama adalah bertanggung jawab untuk kinerja yang tepat dari proses BRM dalam kaitannya dengan tujuan dan kebijakan yang disepakati dan standar untuk kegiatan operasi nya. Kedua dari dua peran ini prihatin dengan manajemen operasional proses BRM. Apakah sesuai untuk dua peran ini harus digabungkan dalam satu orang tergantung pada skala organisasi dan struktur dalam kaitannya dengan proses SM lainnya. organisasi penyedia layanan yang lebih besar mungkin memiliki beberapa manajer hubungan bisnis, mungkin digambarkan sebagai manajer account, yang akan melaporkan kepada manajer proses BRM dan memiliki tanggung jawab untuk pelanggan utama tunggal atau untuk kelompok pelanggan.


Sumber :
Book of ITServiceManagement
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_teknologi_bisnis
https://images.google.com/






Muhammad Ari Fadillah
17114092
2KA04



Manaj. Layanan SI

Selasa, 19 April 2016

Manajemen Layanan Teknologi Informasi (Information Technology Service Management)

Manajemen Pelayanan / Service Management


Service adalah sarana penyampaian nilai kepada pelanggan dengan memfasilitasi yang dinginkan pelanggan tanpa biaya dan risiko spesifik.

Nilai layanan kepada pelanggan secara langsung tergantung pada seberapa baik layanan memfasilitasi pelanggan tersebut. Di masa lampau, penyedia layanan sering berfokus pada teknis (sisi penawaran) pandangan apa yang merupakan layanan, bukan pada sisi konsumsi. Manajemen Pelayanan dapat menyediakan pelayanan sebagai berikut :

  • Memahami layanan yang mereka sediakan baik dari konsumen dan perspektif penyedia
  • Memastikan bahwa layanan berjalan dengan baik agar pelanggan mendapatkan yang diinginkan
  • Memahami service yang diberikan untuk pelanggan karena kepuasan pelanggan adalah yang utama
  • Memahami dan mengelola semua biaya dan risiko yang berkaitan dengan pemberian layanan tersebut

Manajemen pelayanan atau Service Management adalah seperangkat kemampuan organisasi khusus untuk memberikan nilai kepada pelanggan dalam bentuk jasa. Manajemen service memungkinkan penyedia layanan untuk :
  • Memahami jasa yang mereka sediakan baik dari perspektif konsumen dan penyedia
  • Memastikan bahwa layanan ini benar-benar memfasilitasi hasil yang diinginkan
  • Memahami nilai dari layanan kepada pelanggan mereka dan karenanya kepentingan relatif mereka
  • Memahami dan mengelola semua biaya dan risiko yang berkaitan dengan pemberian jasa tersebut.
Hal ini 'khusus kemampuan organisasi' meliputi proses, kegiatan, fungsi dan peran yang menggunakan penyedia jasa dalam memberikan jasa kepada customers mereka, serta kemampuan untuk membangun struktur organisasi yang cocok, mengelola pengetahuan, dan memahami bagaimana memfasilitasi hasil yang menciptakan nilai.


'Praktek Terbaik' VS 'Praktek Baik'

Perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan dinamis perlu meningkatkan kinerja mereka dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Mengadopsi praktik digunakan industri-lebar dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan. 'Praktek terbaik' istilah umumnya mengacu pada 'cara terbaik untuk melakukan sesuatu'. Sebagai sebuah konsep, pertama kali diangkat sejak tahun 1919, tapi itu dipopulerkan pada 1980-an lewat buku Tom Peters 'pada manajemen bisnis. 
Ide di balik praktik terbaik adalah bahwa seseorang menciptakan spesifikasi untuk apa yang diterima oleh masyarakat luas sebagai pendekatan yang terbaik untuk setiap situa¬tion diberikan. Kemudian, seseorang dapat membandingkan kinerja pekerjaan yang sebenarnya terhadap praktik-praktik terbaik dan menentukan apakah prestasi kerja kurang dalam kualitas entah bagaimana. Atau, spesifikasi untuk praktik terbaik mungkin perlu memperbarui untuk menyertakan les¬sons belajar dari prestasi kerja yang dinilai.
Usaha tidak harus mencoba untuk 'menerapkan' praktik terbaik tertentu, tetapi mengadaptasi dan mengadopsi itu untuk memenuhi kebutuhan spesifik mereka. Dalam melakukan hal ini, mereka juga dapat memanfaatkan sumber-sumber lain dari praktik yang baik, seperti standar umum dan kerangka kerja, atau pengetahuan milik individu dan perusahaan lain.
Sumber-sumber ini memiliki karakteristik yang berbeda :
  • Kerangka umum dan standar yang telah divalidasi di lingkungan yang beragam
  • Pengetahuan tentang mereka didistribusikan secara luas di kalangan profesional industri
  • Pelatihan dan sertifikasi program yang tersedia untuk umum
  • Akuisisi pengetahuan melalui pasar tenaga kerja lebih mudah dicapai

ITSM (Information Technology Service Management)


ITSM atau Manajemen Layanan Teknologi Informasi adalah suatu metode pengelolaan sistem teknologi informasi (TI) yang secara filosofis terpusat pada perspektif konsumen layanan TI terhadap bisnis perusahaan. Berikut ini beberapa pengertian mengenai ITSM :

  • Menurut Michael Wedemeyer, ITSM adalah suatu IT Service Management yang memiliki kemampuan untuk memberikan nilai kepada pelanggan dalam bentuk layanan; dan Kemampuan itu bertujuan untuk lebih meningkatkan ke-efektif-an dan efisiensi dalam pemberian layanan kepada pelanggan.
  • Menurut Ivanka Menken, IT Service Management adalah manajemen dari semua proses yang bekerja sama untuk memastikan kualitas layanan, sesuai dengan tingkat layanan yang telah disepakati dengan pelanggan. Seperti inisiasi, desain, organisasi, pengendalian, pengadaan, dukungan dan peningkatan layanan TI, disesuaikan dengan kebutuhan organisasi pelanggan.


ITSM merupakan kebalikan dari pendekatan manajemen TI dan interaksi bisnis yang terpusat pada teknologi. Istilah ITSM tidak berasal dari suatu organisasi, pengarang, atau pemasok tertentu dan awal penggunaan frasa inipun tidak jelas kapan dimulainya.


ITSM berfokus pada proses dan karenanya terkait dan memiliki minat yang sama dengan kerangka kerja dan metodologi gerakan perbaikan proses (seperti TQM, Six Sigma, Business Process Management, dan CMMI). Disiplin ini tidak memedulikan detail penggunaan produk suatu pemasok tertentu atau detail teknis suatu sistem yang dikelola, melainkan berfokus pada upaya penyediaan kerangka kerja untuk menstrukturkan aktivitas yang terkait dengan TI dan interaksi antara personel teknis TI dengan pengguna teknologi informasi.

ITSM umumnya menangani masalah operasional manajemen teknologi informasi (kadang disebut operations architecture, arsitektur operasi) dan bukan pada pengembangan teknologinya sendiri. Contohnya, proses pembuatan perangkat lunak komputer untuk dijual bukanlah fokus dari disiplin ini, melainkan sistem komputer yang digunakan oleh bagian pemasaran dan pengembangan bisnis di perusahaan perangkat lunak-lah yang merupakan fokus perhatiannya. Banyak pula perusahaan non-teknologi, seperti pada industri keuangan, ritel, dan pariwisata, yang memiliki sistem TI yang berperan penting, walaupun tidak terpapar langsung kepada konsumennya. Sesuai dengan fungsi ini, ITSM sering dianggap sebagai analogi disiplin ERP pada TI, walaupun sejarahnya yang berakar pada operasi TI dapat membatasi penerapannya pada aktivitas utama TI lainnya seperti manajemen portfolio TI dan rekayasa perangkat lunak.


Manfaat ITSM

Berikut ini manfaat dari ITSM :
  • Peningkatan mutu penyediaan layanan
  • Biaya kualitas pelayanan dapat dibenarkan
  • Pelayanan yang memenuhi bisnis, pelanggan dan tuntutan dari user
  • Proses Bisnis yang terjadi dapat lebih terpusat
  • Setiap orang mengetahui peran dan tanggung jawab mereka dalam penyediaan layanan
  • Belajar dari pengalaman sebelumnya
  • Indikator kinerja dapat dibuktikan.

IT Infrastructure Library (ITIL) 

Menurut Wedemeyer, ITIL adalah sebuah pendekatan terhadap IT Service management yang paling banyak diterima di dunia. ITIL merupakan best practice kerangka kerja yang terpadu yang didapat dari perusahaan publik maupun perusahaan internasional.


ITIL memiliki 2 komponen yaitu : 
  1. ITIL Core yaitu —berupa publikasi best-practice yang dapat digunakan oleh semua organisasi yang menyediakan layanan untuk bisnis.
  2. ITIL Complementary Guidance yaitu berupa kumpulan publikasi dengan panduan yang lebih spesifik terhadap sektor industri, jenis organisasi, model operasi, dan arsitektur teknologi.
Berikut 3 kunci karakteristik ITIL dalam kontribusinya untuk kesuksesan global : 

  1. —Netral terhadap vendor, ITIL dapat diterapkan pada organisasi IT manapun karena mereka tidak berbasiskan platform teknologi ataupun jenis industri.
  2. —Non-prescriptive, ITIL menawarkan praktik-praktik yang sudah dites hingga matang dan dapat diaplikasikan pada berbagai jenis layanan organisasi.
  3. Best practice

ITIL Service Lifecycle


Berikuti ini komponen dari ITIL Lifecycle yaitu :


Service Strategy 
Inti dari ITIL Service Lifecycle adalah Service Strategy. Service Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle.

Topik-topik yang dibahas dalam tahapan lifecycle ini mencakup pembentukan pasar untuk menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik penyedia layanan internal maupun eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio layanan serta strategi implementasi keseluruhan ITIL Service Lifecycle. Proses-proses yang dicakup dalam Service Strategy, di samping topik-topik di atas adalah :
  1. Service Portfolio Management 
  2. Financial Management
  3. Demand Management
Bagi organisasi TI yang baru akan mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk menentukan tujuan/sasaran serta ekspektasi nilai kinerja dalam mengelola layanan TI serta untuk mengidentifikasi, memilih serta memprioritaskan berbagai rencana perbaikan operasional maupun organisasional di dalam organisasi TI.



Bagi organisasi TI yang saat ini telah mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk melakukan review strategis bagi semua proses dan perangkat (roles, responsibilities, teknologi pendukung, dll) ITSM di organisasinya, serta untuk meningkatkan kapabilitas dari semua proses serta perangkat ITSM tersebut.

Service Design
Agar layanan TI dapat memberikan manfaat kepada pihak bisnis, layanan-layanan TI tersebut harus terlebih dahulu didesain dengan acuan tujuan bisnis dari pelanggan. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri. Service Design berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya.

Ruang lingkup Service Design tidak melulu hanya untuk mendesain layanan TI baru, namun juga proses-proses perubahan maupun peningkatan kualitas layanan, kontinyuitas layanan maupun kinerja dari layanan.

Proses-proses yang dicakup dalam Service Design yaitu:
1. Service Catalog Management
2. Service Level Management
3. Supplier Management
4. Capacity Management
5. Availability Management
6. IT Service Continuity Management
7. Information Security Management
Service Transition
Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang diubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation.

Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
1. Transition Planning and Support
2. Change Management
3. Service Asset & Configuration Management
4. Release & Deployment Management
5. Service Validation
6. Evaluation
7. Knowledge Management
Service Operation
Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya. Panduan-panduan ini mencakup bagaiman menjaga kestabilan operasional layanan TI serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja layanan TI.

Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
1. Event Management
2. Incident Management
3. Problem Management
4. Request Fulfillment
5. Access Management
Continual Service Improvement (CSI)
Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagai Deming Quality Cycle.

Material Pelengkap
Bahan pelengkap dapat berupa buku-buku atau bahan berbasis web dan dapat bersumber dari industri yang lebih luas, bukan dari Kabinet Kantor / Kantor Stationery (TSO). Contoh bahan seperti daftar istilah, model proses, proses template, deskripsi peran, studi kasus, ikhtisar sasaran dan alat bantu belajar untuk melewati examinations.

Material Istimewa
Terlepas dari ISO / IEC 20000 standar, ITIL juga melengkapi banyak standar lainnya, kerangka dan pendekatan. Tujuannya untuk pengembangan wawasan dan bimibingan untuk perusahaan, banyak pendekatan komplementer seperti :
  • Balanced scorecard : Sebuah alat manajemen yang dikembangkan oleh Dr Robert Kaplan dan Dr David Norton. Balanced scorecard memungkinkan strategi untuk dipecah menjadi indikator kinerja utama (KPI). Kinerja terhadap KPI digunakan untuk menunjukkan seberapa baik strategi yang sedang dicapai. Sebuah balanced scorecard memiliki empat bidang utama, yang masing-masing dianggap pada berbagai tingkat detail seluruh organisasi.
  • COBIT : Control Objectives untuk Teknologi Informasi dan terkait memberikan bimbingan dan praktik terbaik untuk pengelolaan proses TI. COBIT diterbitkan oleh Institut IT Governance.
  • CMMI-SVC : Capability Maturity Model Integrasi adalah proses perbaikan Pendekatan yang memberikan organisasi unsur-unsur penting untuk perbaikan proses yang efektif. CMMI-SVC adalah varian yang ditujukan untuk pendirian layanan, manajemen, dan pengiriman.
  • EFQM : The European Foundation for Quality Management merupakan framework untuk sistem manajemen organisasi.
  • eSCM-SP : eSourcing Model Kemampuan untuk Penyedia Layanan kerangka kerja untuk membantu penyedia layanan TI mengembangkan kemampuan manajemen layanan TI mereka dari perspektif layanan sumber.
  • ISO 9000 : Sebuah generik standar manajemen mutu, dengan yang ISO / IEC 20000 sejajar.
  • ISO / IEC 19770 : Standar Software Asset Management, yang selaras dengan ISO / IEC 20000.
  • ISO / IEC 27001 : ISO Spesifikasi Manajemen Keamanan Informasi. Itu kode yang sesuai praktek adalah ISO / IEC 17799.
  • Bersandar : Praktek produksi berpusat di sekitar menciptakan nilai lebih banyak dengan sedikit kerja.
  • PRINCE2 : Standar Metodologi pemerintah Inggris untuk proyek pengelolaan.
  • SOX : kerangka Sarbanes-Oxley untuk tata kelola perusahaan.
  • Six Sigma : Strategi manajemen bisnis, awalnya dilaksanakan oleh Motorola, yang saat ini menikmati aplikasi luas di berbagai sektor industri.
Masing-masing memberikan kontribusi sesuatu yang berbeda, seperti dapat menduga dari singkat deskripsi, apakah itu sebagai undang-undang untuk mematuhi, sebagai standar untuk bercita-cita atau sebagai metode untuk mengukur keberhasilan. Usaha global telah dikembangkan Total solusi perusahaan merangkul banyak permutasi dari pendekatan ini.

The ITIL Service Management Model

Semua layanan harus didorong semata-mata oleh kebutuhan bisnis dan dinilai dengan nilai yang mereka berikan kepada organisasi. Oleh karena itu Pengambilan Keputusan terletak pada bisnis. Dalam konteks ini, layanan juga harus mencerminkan strategi didefinisikan dan kebijakan dari organisasi penyedia layanan, yang sangat signifikan bagi penyedia eksternal.
Figure 1.3 menggambarkan bagaimana siklus layanan dimulai dari perubahan persyaratan di tingkat bisnis. Persyaratan baru atau berubah adalah diidentifikasi dan disepakati pada tahap strategi pelayanan dan didokumentasikan. Masing-masing 'Paket' akan memiliki set didefinisikan terkait hasil bisnis.


Peningkatan pelayanan terus-menerus mengidentifikasi peluang untuk perbaikan (yang mungkin timbul di mana saja dalam salah satu tahap siklus hidup) berdasarkan pengukuran dan pelaporan efisiensi, efektivitas, efektivitas biaya dan kepatuhan layanan sendiri, teknologi yang digunakan dan proses manajemen layanan yang digunakan untuk mengelola komponen ini. Meskipun pengukuran yang diambil selama tahap operasi, perbaikan dapat diidentifikasi untuk setiap fase dari siklus hidup.

NILAI
Nilai diciptakan melalui penyediaan layanan yang tepat di bawah kondisi yang tepat.
TI telah sering dikenal semua tentang biaya komponen, tetapi tidak biaya penyediaan layanan yang bisnis memahami, dan bisnis telah mampu membuat keputusan berdasarkan nilai-tentang nilai solusi tersebut. Nilai diciptakan melalui dua komponen:

UTILITY
Fungsionalitas yang ditawarkan oleh produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Utilitas sering diringkas sebagai 'apa yang dilakukannya'.

JAMINAN
Sebuah janji atau jaminan bahwa produk atau layanan akan memenuhi kebutuhan disepakati.
Figure 1.4 menunjukkan bahwa nilai hanya dibuat ketika kedua utilitas dan garansi puas.


ASET SERVICE
Penyedia layanan menciptakan nilai melalui menggunakan aset mereka dalam bentuk sumber daya dan kemampuan.

RESOURCES (SUMBER)
Sebuah istilah umum yang mencakup infrastruktur, orang, uang atau apa pun yang mungkin bisa membantu untuk memberikan layanan IT IT. Sumber daya dianggap aset organisasi.

KEMAMPUAN
Kemampuan organisasi, orang, proses, aplikasi, item konfigurasi atau layanan TI untuk melaksanakan suatu kegiatan. Kemampuan merupakan aset tidak berwujud dari sebuah organisasi.
Figure 1.5 menunjukkan bagaimana penyedia layanan TI menggunakan aset layanan dalam bentuk sumber daya dan kemampuan untuk membuat setiap layanan yang diberikannya.

Model Service

Sebuah model layanan menjelaskan bagaimana penyedia layanan menciptakan nilai untuk portofolio tertentu kontrak pelanggan dengan menghubungkan permintaan untuk layanan dari aset pelanggan dengan aset layanan penyedia layanan. Ini menggambarkan baik struktur dan dinamika layanan:
  • Struktur: Aset jasa tertentu yang diperlukan untuk memberikan layanan dan pola di mana mereka dikonfigurasi.
  • Dinamika: Kegiatan, aliran sumber daya, koordinasi, dan interaksi antara aset pelanggan dan penyedia jasa (interaksi misalnya antara pengguna jasa dan agen jasa). Jasa dinamika termasuk pola activity bisnis (PBAs), pola permintaan, pengecualian dan variasi.
Sebuah model jasa dapat mencakup :
  1. Peta proses
  2. Diagram alur kerja
  3. Model antrian
  4. Pola aktivitas
  5. Fungsi, proses dan peran
FUNGSI
Sebuah tim atau kelompok orang dan alat yang mereka gunakan untuk melakukan satu atau lebih proses atau kegiatan (misalnya meja layanan atau IT operasi).
Dalam konteks ini fungsi adalah bagian struktural dari suatu organisasi (misalnya divisi atau unit bisnis) dibentuk untuk melakukan hal-hal tertentu. Misalnya, meja jasa adalah fungsi yang dibuat untuk melakukan kegiatan yang ditetapkan dan menghasilkan hasil yang ditentukan.

PROSES
Sebuah proses adalah seperangkat terstruktur kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan tertentu. Sebuah proses membutuhkan waktu satu atau lebih input didefinisikan dan mengubahnya menjadi output didefinisikan. Sebuah proses mungkin termasuk salah satu peran, tanggung jawab, alat dan kontrol manajemen yang dibutuhkan untuk andal memberikan output. Sebuah proses dapat menentukan kebijakan, standar, pedoman, activities dan instruksi kerja jika mereka dibutuhkan.
Sebuah proses terdiri dari serangkaian kegiatan yang terkoordinasi menggunakan sumber daya dan kemampuan untuk menghasilkan suatu hasil, yang, langsung atau tidak langsung, menciptakan nilai bagi pelanggan eksternal atau stakeholder.
Setiap proses terdiri dari sejumlah elemen, seperti yang ditunjukkan pada Figure 1.6.


Sebuah proses mengambil input dan mengubahnya, menggunakan enabler yang tepat, untuk menghasilkan output yang dibutuhkan dalam sistem loop tertutup yang memungkinkan untuk umpan balik.

PERAN
Satu set tanggung jawab, kegiatan, dan kewenangan yang diberikan kepada seseorang atau tim. Peran didefinisikan dalam proses atau fungsi. Seperti yang dinyatakan sebelumnya, harus ada satu peran yang bertanggung jawab untuk setiap tugas atau proses tertentu.

Pemilik Proses - bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua kegiatan dalam proses yang dilakukan dengan tanggung jawab untuk :
  • Menentukan strategi proses
  • Membantu dengan desain proses
  • Memastikan bahwa proses dokumentasi tersedia dan saat ini, dan bahwa semua staf dilatih dengan benar
  • Kebijakan dan standar mendefinisikan harus diikuti
  • Mendefinisikan KPI dan audit untuk memastikan bahwa proses sedang diikuti dengan benar dan efektif dan efisien
  • Meninjau perangkat tambahan yang diusulkan dan memberikan masukan untuk rencana layanan improvement.
Proses Manager - bertanggung jawab untuk manajemen operasional dari proses dengan tanggung jawab untuk :
  • Memastikan pelaksanaan keberhasilan kegiatan proses
  • Pengelolaan praktisi proses mendapatkan peran proses
  • Kebutuhan sumber daya proses pengelolaan
  • Pemantauan dan pelaporan kinerja proses
  • Mengidentifikasi dan mempromosikan peluang perbaikan proses dan memasuki ini dalam daftar CSI.
Proses Praktisi - bertanggung jawab untuk melaksanakan satu atau kegiatan proses lebih termasuk :
  • Bekerja dengan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan kontribusi mereka sendiri yang efektif
  • Memvalidasi dan memastikan integritas proses input, output dan antarmuka untuk proses mereka (es)
  • Proses penyimpanan terkait aktivitas catatan dan tindakan.
Pemilik Jasa - bertanggung jawab kepada pelanggan untuk jasa tertentu dengan responsibility untuk :
  • Bertindak sebagai kontak pelanggan utama untuk semua pertanyaan yang terkait jasa dan isu-isu, dan sebagai titik eskalasi untuk insiden besar
  • Mewakili jasa di papan perubahan penasehat (CAB) dan pertemuan pelanggan
  • Berpartisipasi dalam negosiasi SLA dan Olas, dan memastikan layanan ini correctly didefinisikan dalam katalog jasa
  • Memastikan bahwa layanan ini disampaikan sebagai disepakati (yaitu tingkat jasa terpenuhi)
  • Mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan layanan yang disediakan
  • Memastikan bahwa pemantauan layanan yang efektif diimplementasikan
Keterkaitan Antara Fungsi, Proses dan Peran
Figure 1.7 menggambarkan keterkaitan khas antara tiga entitas. Proses dapat span satu atau lebih fungsi dan membutuhkan kegiatan yang akan dilakukan oleh satu atau lebih peran dalam fungsi apapun. Bahkan, biasanya lebih kompleks dari ini, karena masing-masing peran mungkin memiliki tipe yang berbeda dari keterlibatan dalam setiap proses individu.


Otoritas Matrix
Matriks otoritas sering digunakan dalam organisasi untuk menunjukkan peran tertentu dan tanggung jawab dalam kaitannya dengan proses dan kegiatan. Model RACI adalah contoh dari matriks otoritas. Hal ini digunakan untuk memetakan kegiatan proses untuk peran yang terlibat dalam pelaksanaannya. Akronim RACI berasal dari cara yang berbeda dalam peran yang dapat terlibat dalam proses.
  • Bertanggung jawab mengeksekusi proses atau kegiatan (melakukan pekerjaan)
  • Akuntabel memiliki kepemilikan kualitas dan hasil akhirnya (pemilik utama)
  • Berkonsultasi memberikan masukan pengetahuan dan informasi (memberikan bantuan)
  • Diberitahu menerima informasi tentang eksekusi (perlu tahu)
Dalam model RACI, setiap kegiatan harus memiliki peran yang diidentifikasi sebagai akuntabel dan bertanggung jawab, sedangkan berkonsultasi dan informasi adalah opsional. Harus ada tepat satu peran penanggung jawab untuk setiap kegiatan.

Proses dan Fungsi ITIL

Proses ITIL manajemen layanan dan fungsi dalam rangka alphabetical, mengidentifikasi publikasi di mana mereka terutama didefinisikan, di mana ekspansi yang signifikan disediakan.



Tujuan ITIL


Library (ITIL) adalah untuk menyediakan petunjuk untuk praktek terbaik dalam manajemen layanan teknologi informasi. Ini mencakup pilihan yang dapat diadopsi dan diadaptasi oleh organisasi berdasarkan kebutuhan bisnisnya, keadaan, dan kedewasaan dari penyedia layanan.

Keuntungan ITIL

ITIL (Information Techonology Infrastructure Library) merupakan salah satu kerangka kerja atau framework dalam penerapan ITSM (Information Technology Service Management). ITIL memberikan layanan untuk mengelola layanan TI. Dalam pengimplementasian ITSM dalam perusahaan, ITIL memiliki beberapa keuntungan atau kelebihan, yaitu:
  • Pelayanan ITIL yang sudah terbukti dan digunakan secara global. ITIL memberikan konsep umum dan istilah dalam serangkaian best practice terintegrasi yang berkembang untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam siklusnya secara berkelanjutan. Organisasi di seluruh dunia telah menunjukkan bahwa mereka dapat beradptasi dan menyesuaikan ITIL sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.
  • Peningkatan kepuasan dan hubungan pelanggan dengan perusahaan. ITIL dirancang untuk membantu setiap orang untuk memusatkan perhatian mereka pada kebutuhan pelanggan dan pengalaman user daripada terlalu berfokus kepada masalah teknologi.
  • Kualitas layanan yang lebih baik. Dengan mengadopsi konsep yang sudah terbukti, penyedia layanan dapat dengan mudah memberikan layanan secara konsesten denga tingkatan layanan yang sudah disepakati, efisien dan efektif. Tim support dapat memberikan layanan dengan cepat, mengurangi downtime dan gangguan.
  • Optimalisasi penyediaan layanan di seluruh supply chain. ITIL menawarkan peluang yang signifikan untuk penyederhanaan dan stadarisasi di seluruh partner dagang. ITIL menyediakan proses dan model untuk membantu penyedia layanan untuk bekerja dengan bisnis mereka, pelanggan, user dan pemasok untuk membuat keputusan bisnis mengenai peluang investasi, optimalisasi baya, manajemen resiko, dan prioritas untuk perbaikan. Manfaat dari penerapan best practice dari ITIL adalah :
    • Berkurangnya biaya support sebesar 30%
    • Meningkatkan penanggulangan insiden dengan cepat sebesar 20%
    • Peningkatan nilai dari portofolio layanan dengan pengurangan biaya dan resiko
    • Keunggulan kompetitif melalui value creation dan agile change
  • Dengan mengadopsi lifecycle layanan ITIL, organisasi atau perusahaan dapat berfokus pada pemberian nilai kepada pelanggan dengan cepat dapat menyesuaikan perubahan bisnis dan TI. Manfaatnya meliputi: 
    • Pengurangan cycle time untuk proyek dengan perubahan sebesar 30% menjadi 50%
    • Meningkatnya tingkat keberhasilan terhadap perubahan
    • Pengurangan resiko dari perubahan tidak terduga
  • Produktifitas yang lebih baik bagi perusahaan
  • Peningkatan quality control
  • Pemanfaatan skill dan pengalaman dari karyawan dengan lebih maksimal
  • Pemanfaatan standar industri untuk penyediaan layanan TI berkualitas tinggi sesuai dengan implentasi perusahaan berskala kecil maupun berskala besar.

Kelemahan ITIL

Terlepas dari keuntungan dari pengimplementasian ITSM dengan menggunakan konsep atau framework ITIL, ITIL memiliki beberapa kelemahan, yaitu:

  • Konsep dari ITIL yang komprehensif dalam sifatnya dan penggunaannya dapat menyebabkan biaya yang cukup besar.
  • Versi 3 dari ITIL mencakup keseluruhan lifecycle sehingga tidak mudah dimengerti, dimana versi 2 dari ITIL hanya berfokus pada produksi dan support untuk proses sederhana sehingga lebih mudah untuk dimengerti.
  • Buku-buku ITIL terlalu mahal sehingga tidak terjangkau bagi pengguna non-komersial.
  • Implementasi dan credentialing dari ITIL membutuhkan pelatihan khusus.
  • ITIL mendapat kritikan dari beberapa profesional ICT mengenai sifatnya yang subjektif dan emotional degradation yang berkaitan dengan perubahan work practice.
  • ITIL bersifat holistic yang mencakup semua kerangka kerja untuk tatakelola TI
  • Biaya sertifikasi ITIL terlalu tinggi



Nama : Muhammad Ari Fadillah
Kelas : 2KA04
NPM : 17114092


TENSES

Dalam mempelajari bahasa Inggris ada beberapa hal yang harus di perhatikan diantaranya adalah dalam bentuk kalimat. Banyak yang mengatakan ...