Relasi antara Interaksi Manusia dan Komputer dan film Ex Machina
Dari situlah, perkenalan awal Caleb dengan sang robot berkecerdasan buatan bernama Ava (Alicia Vikander) bermula. Dari pertemuan awal tersebut, Caleb hanya melontarkan pertanyaan-pertanyaan sederhana terkait siapa sesungguhnya jati diri Ava. Di balik layar, ada Nathan yang mengawasi dan selalu mencatat setiap perkembangan dari Ava. Semakin lama, Caleb semakin akrab dengan Ava. Sebagai ganti dari Caleb yang mencoba mencari tahu siapa dirinya, Ava pun ingin tahu lebih banyak lagi mengenai Caleb. Hingga suatu ketika, Ava membicarakan sesuatu yang bersifat menggoyahkan pemikiran Caleb di tempat tersebut. Pertanyaannya, apakah Nathan bisa dipercaya? Apakah Ava bisa dipercaya? Itulah yang kira-kira menjadi fokus misteri utama yang ingin dibangun Ex Machina dalam durasinya sepanjang 108 menit.
menurut saya sangat jelas tentunya adalah interaksi manusia dan robot (atrificial intelegence), yaitu antara ava dan caleb, yang menjadi fokus utama cerita film, di sini kecerdasan buatan di dalam diri ava adalah sebuah keajaiban teknologi yang seakan akan sudah memiliki kesadaran selayaknya manusia, AI ini memiliki kemampuan komunikasi yang sangat baik hingga suatu titik dimana AI ini dapat memanipulasi emosi manusia yang berinteraksi dengannya dengan memanfaatkan berbagai aspek seperti psikologis hingga seksualitas untuk mencapai tujuannya.
ex machina adalah sebuah film science-fiction yang sebenarnya sederhana, namun sarat dengan muatan nilai moral dan filosofis yang bisa diambil. Sutradara Alex Garland mampu membawakan Ex Machina sebagai sebuah film sci-fi dengan dialog yang smart, didukung dengan special effect dan properti set yang stylish dan futuristik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar